Hal itu dikatakannya menanggapi video viral di media sosial yang berisi penolakan sejumlah warga di wilayahnya terhadap paket bansos.
Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu, tampak ada tiga petugas memakai jaket oranye PT Pos Indonesia (Persero) hendak mengirimkan paket bantuan untuk warga terdampak pandemi Covid-19.
Namun, warga menolak karena pembagiannya tak merata. Mereka lebih memilih mengembalikannya daripada menjadi sasaran warga lain. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian penolakan bansos tersebut terjadi di lingkungan rukun warga (RW) 08, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.
"Itu dinamika dari masyarakat saya kira. Nanti Insyaallah kita klarifikasi. Yang jelas urusan bansos ini kan pintunya banyak. Dan sampai hari ini pintunya banyak, dan kebijakannya saat ini menentukan sasarannya kan belum selesai," kata Oded di Bandung, Kamis (23/4).
Menurut dia, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Sosial akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat terkait penyaluran bansos bagi warga yang terdampak Virus Corona (Covid-19).
"Di provinsi itu masih melakukan data ulang sampai tanggal 25 April sementara di Kota Bandung kita sudah bagikan bentuknya uang. Kita berkoordinasi terus," ujarnya.
Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
|
"Nanti kita akan evaluasi dan koreksi, sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk kita semuanya," kata pria yang karib disapa Emil itu di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (23/4).
Emil menjelaskan bansos senilai Rp500 ribu dari Pemda Provinsi Jabar merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan kepada warga terdampak pandemi Covid-19.
Sembilan pintu itu adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/kota.
Selain itu, Pemprov Jabar menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu yang bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. Meski begitu, bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah berbeda nilai, jenis, waktu penyebaran, dan mekanismenya."Ada hampir 7 juta keluarga yang harus didata. Di sisi lain warga tidak bisa menunggu sehingga proses mencicil bantuan ini mungkin menimbulkan persepsi yang tidak sama, bahwa bantuan itu ada sembilan pintu, yang baru datang bantuan dari provinsi, yang pintu nomor tujuh," ujar Emil.
(hyg/arh)
"viral" - Google Berita
April 24, 2020 at 02:07PM
https://ift.tt/3aAW6Wu
Viral Warga Tolak Bansos, Wali Kota Oded Klaim Banyak Pintu - CNN Indonesia
"viral" - Google Berita
https://ift.tt/31KOwoV
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Viral Warga Tolak Bansos, Wali Kota Oded Klaim Banyak Pintu - CNN Indonesia"
Post a Comment