Search

Viral Video WNA Rusak Pelinggih di Bali, Ini Klarifikasinya Halaman all - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Seorang Warga Negara Asing (WNA) yang diketahui berinisial LC terekam dalam sebuah video sedang menendang pelinggih panunggun karang hingga roboh di halaman sebuah rumah.

Tindakan yang terekam dalam video ini kemudian viral pada Jumat (18/10/2019).

Setelah pelinggih penunggun itu roboh, LC yang terlihat bersama seorang wanita bergegas meninggalkan pelinggih dan masuk ke dalam mobil.

Salah satu akun yang mengunggahnya di Instagram adalah akun Bali Undercover, @jeg. bali.

Video berdurasi 36 detik itu telah ditonton sebanyak lebih dari 18 ribu kali.

Bagaimana kronologi peristiwa ini?

Kompas.com mengonfirmasinya kepada Polres Buleleng Bali, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Viral Video Kucing Dicekoki Ciu, Ini Pengakuan Pelaku kepada Polisi

Kasubbag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya mengatakan, terkait peristiwa itu, pihaknya telah menerima pengaduan dari pelapor berinisial NLS.

NLS diketahui pernah bersama LC saat di Denmark.

NLS melaporkan dugaan pengerusakan persembhayangan penunggun karang rumah, di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Bali.

"Ada pengaduan dari NLS yang diadukan pada hari Rabu, 16 Oktober 2019, pukul 09.00 WITA, yang kejadiannya diduga dilakukan pada Selasa, 15 Oktober 2019 sekitar pukul 15.40 WITA," ujar Sumarjaya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.

Sumarjaya menjelaskan, pihak yang diadukan adalah LC, seorang warga negara Denmark yang saat ini berdomisili di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Bali.

Pihak terlapor, LC, merupakan pemilik rumah yang membuat dan mendirikan tempat ibadah penunggun karang rumah.

Adapun rumah tersebut telah dibeli sekitar 9 tahun yang lalu dengan harga Rp 400 juta. Saat pembelian menggunakan nama NLS.

Baca juga: Viral Video Kucing Diberi Ciu, Bagaimana Ceritanya?

Sumarjaya mengatakan, LC dan NLS pernah tinggal bersama di Denmark, namun status pernikahannya tidak tercatat dalam catatan sipil dan tidak dilaporkan.

Lantas, LC menikah lagi dengan seorang perempuan WNI.

Mengganti penunggun baru

Menurut Sumarjaya, berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi, LC merobohkan penunggun karang rumah karena ingin menggantinya dengan yang baru dan membangun tempat persembahyangan yang lebih baik.

"Perbuatan yang dilakukan terlapor adalah untuk memperbaiki dengan lebih bagus atau mengganti tempat persembahyangan penunggun karang rumah pada Rabu, 16 Oktober 2019," ujar Sumarjaya.

Ia mengatakan, LC ingin memperbaiki dan membersihkan rumah yang sudah lama ditinggalkan dalam keadaan kosong.

"Rumah itu memang kosong dan sudah lama tidak terurus," kata dia.

Dalam keterangan lain, Sumarjaya mengatakan, LC telah membeli villa tidak jauh dari rumah yang terekam dalam video.

Klarifikasi

Sementara, berdasarkan unggahan lain dari akun @jeg.bali, disebutkan bahwa LC mengklarifikasi video yang menarasikan dirinya diduga melakukan perusakan melalui akun Facebooknya.

"Membuat patung 'Jro Gede' untuk mengusir roh jahat dari rumah. Semoga potensi penyitaan akan bekerja saat ini," tulis LC dalam status Facebook pada Rabu (16/10/2019).

Status tersebut dilengkapi dengan foto dirinya bersama patung "Jro Gede" di halaman rumah.

Mengenai informasi klarifikasi ini, Sumarjaya membenarkannya.

Adapun Kompas.com masih melakukan upaya konfirmasi mengenai pengakuan LC yang diunggah akun tersebut.

Dari unggahan tersebut, pelaku mengaku bahwa dirinya ingin memperbarui pelinggih tersebut, namun yang ramai di media sosial justru kabar perusakan yang diduga dilakukan oleh LC.

"Ternyata ini cuma salah paham, sebab bule tersebut rupanya ingin memperbarui pelinggih itu. Netizen geram lantaran cara bule tersebut merusak pelinggih menggunakan kaki," tulis akun @jeg.bali.

Let's block ads! (Why?)



"viral" - Google Berita
October 19, 2019 at 07:07AM
https://ift.tt/2o4eUvm

Viral Video WNA Rusak Pelinggih di Bali, Ini Klarifikasinya Halaman all - KOMPAS.com
"viral" - Google Berita
https://ift.tt/31KOwoV

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Viral Video WNA Rusak Pelinggih di Bali, Ini Klarifikasinya Halaman all - KOMPAS.com"

Post a Comment


Powered by Blogger.